Semangat yang Tak Pernah Padam

Semangat yang Tak Pernah Padam

Lori Official Writer

Ayat Renungan: 2 Timotius 4: 7-8 - Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya."

 

Rasul Paulus adalah contoh nyata seorang yang hidup untuk mengabarkan Injil, meskipun menghadapi banyak penderitaan. Ia rela menempuh perjalanan panjang, dianiaya, bahkan dipenjara, demi memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus. Apa yang mendorongnya terus melangkah? Karena ia mengerti betapa berharganya keselamatan yang ia terima, dan ia ingin orang lain juga mengalami terang itu.

Dalam suratnya, Paulus mengatakan bahwa ia telah memelihara iman dan menyelesaikan pertandingan yang baik. Ia tahu hidupnya di dunia hanya sementara, dan fokusnya adalah kepada mahkota kehidupan yang Tuhan sediakan bagi setiap orang yang setia (2 Timotius 4:7-8). Ia tidak membiarkan kelemahan tubuh, ancaman, atau kesulitan menghalanginya dari menjalankan Amanat Agung (Matius 28:19-20).

Mengapa semangat Paulus tidak pernah padam di dalam memberitakan injil? Karena ia menikmati terang Injil. Ia tahu bahwa Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan (Roma 1:16), dan karena itulah, Injil menjadi pusat dari seluruh hidup dan pelayanannya.

Kita pun dipanggil untuk memiliki fokus yang sama seperti Paulus. Dunia ini penuh tantangan dan ujian—baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun pelayanan. Namun, jangan biarkan hal-hal itu memadamkan semangat kita untuk membagikan kasih Kristus. Ketika hati kita dipenuhi oleh terang Injil, kita akan melihat setiap momen sebagai kesempatan untuk menjadi saksi-Nya. Kita bukan hanya dipanggil untuk percaya, tetapi juga untuk menyampaikan iman itu kepada orang lain dengan penuh kasih dan ketekunan (1 Korintus 15:58).

Seperti Paulus yang tak pernah lupa akan keselamatan yang telah ia terima, kita diingatkan untuk selalu mengarahkan fokus kita kepada  kasih Tuhan yang sudah kita terima. Bahwa kita tidak hanya berbicara tentang Injil, tetapi juga menghidupinya dengan tindakan di setiap aspek hidup kita — baik pekerjaan, media sosial, keluarga, maupun pertemanan — sebagai ladang pelayanan untuk menyatakan kasih dan kebenaran Tuhan.

 

Action:

Apa hal terbesar yang menghalangimu untuk membagikan kasih Kristus kepada seseorang baik melalui kata-kata, doa, ataupun tindakan kasih yang sederhana?

Ikuti Kami